Sarat Makna Tembang Lir-ilir oleh Sunan Kalijaga

Kali DIBAGIKAN

Baca Juga :

Sarat Makna Tembang Lir-ilir oleh Sunan Kalijaga - Lirik Lagu tembang jawa Lir-ilir ciptaan sunan kalijaga sekitar tahun 1478 Masehi).
Sunan Kalijaga atau Raden Saleh, Lokajaya, Pangeran Tuban
Download lagu lir-ilir.mp3
(versi
Cak Nun, size 7.28 Mb)

Lir-ilir, Lir ilir....
tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
tak senggoh temanten anyar
Bocah angon bocah angon
penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
kanggo mbasuh dodot-iro
Dodot-iro dodot-iro
lumintir bedah ing pinggir
Dondomono jlumatono
kanggo sebo mengko sore
Mumpung jembar kalangane
Mumpung padhang rembulane
Yo surako... Surak hiyo...
dowbload mp3 lir ilir, download lir ilir cak nun.mp3, download lir ilir cak nun kanjeng sunan,mp3, cak nun kanjeng sunan lir ilir.mp3
"Sunan Kalijaga yakin jika islam sudah dipahami dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. metode dakwah tersebut sangat efektif. sebagian besar adipati dijawa memeluk islam meleui sunan kali jaga."

Tembang Lir-ilir yang diciptakan oleh sunan kali jaga ini memang begitu populer hingga saat ini. Perlu diketahui selain dikenal sebagai mubaligh / Da'i keliling, ulama besar, sunan kalijaga dikenal sebagai seorang wali yang memiliki kharisma tersendiri diantara wali-wali yang lain. Beliau adalah putra adipat tuban yang bernama tumenggung wailwatikta / Raden Sahur yang merupakan keturunan Ranggalawe yang beragama hindu. Namun Sunan Kali jaga diperkenalkan agama islam oleh guru agama kadipaten tuban sejak kecil.
Arti dan makna tembang jawa lir-ilir
** Lir-ilir, lir-ilir
** tandure wus sumilir
** tak ijo royo-royo
** tak sengguh temanten anyar

Lirik tersebut secara harafiah mendeskripsikan tentang hamparan tanaman padi di sawah yang menghijau, dihiasi oleh tiupan angin yang menggoyangkannya dengan lembut. Tingkat ke-muda-an itu dipersamakan pula dengan pengantin baru. Jadi ini merupakan penggambaran usia muda yang penuh dengan harapan, penuh potensi, dan siap untuk berkarya.

> Bocah angon, bocah angon
> penekno blimbing kuwi
> lunyu-lunyu penekno
> kanggo mbasuh dodot-iro

Anak gembala, panjatlah (Petiklah) buah belimbing itu (dari pohonnya). Petiklah meskipun licin, karena buah itu berguna untuk membersihkan pakaianmu.
Makna Dibalik Lagu LIR ILIR
Buah belimbing yang seringkali bergigir (bersisi) lima itu dilambangkan sebagai lima rukun Islam; dan sari-pati buah belimbing berguna untuk membersihkan perilaku (cara bergaul) serta sikap mental kita. Ini harus diupayakan betapapun begitu licinnya pohon itu, betapapun sulitnya hambatan yang kita hadapi. Anak gembala disini diartikan sebagai anak remaja yang masih polos & masih dalam tahap awal dari perkembangan spiritualnya. Konotasi inilah yang kerap muncul seketika bila orang Jawa menyebut ‘bocah angon’. Namun pengertiannya bisa pula ditingkatkan menjadi seorang pemimpin, baik pemimpin keluarga, tokoh masyarakat, ataupun pemimpin formal dalam berbagai tingkatan dari ketua RT sampai pimpinan negara.

** Dodot-iro, dodot-iro
** kumitir bedah ing pinggir
** dondomono, jlumatono
** kanggo sebo mengko sore

Pakaianmu berkibar tertiup angin, robek-robek di pinggirnya. Jahitlah serta rapikan supaya pantas dikenakan untuk “menghadap” nanti sore. “Sebo” adalah istilah yang dipergunakan untuk perbuatan ‘sowan’ atau menghadap raja atau pembesar lain di lingkungan kerajaan.

Makna pakaian adalah perilaku atau sikap mental kita. Menghadap bermakna menghadap Allah. Nanti sore melambangkan waktu senja dalam kehidupan, menjelang kematian kita.

> Mumpung padhang rembulane
> mumpung jembar kalangane

Mumpung padhang rembulane Selagi masih terang manfaatkan terang cahaya yang ada, jangan menunggu sampai kegelapan tiba. Mumpung jembar kalangane Manfaatkan keluasan kesempatan yang ada, jangan menunggu sampai waktunya menjadi sempit bagi kita.

** Yo surako. surak hiyo...
Sambutlah seruan ini dengan sorak soraimari kita terapkan syariat Islam” sebagai tanda kebahagiaan.

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَتُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

'Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25)'

Menurut kasetnya Emha Ainun Najib kurang lebih adalah Sebagai berikut :

Negeri yang amat kaya raya namun dimanage dengan buruk....
Bocah angon (penggembala kebangsaan, pemimpin nasional, bukan pemuka gerombolan atau tokoh golongan) yang harus memanjat pohon selicin apapun untuk memperoleh blimbing yang bergigir lima..
Sari blimbing ini dipakai untuk mencuci pakaian nasional yang robek-robek (krisis moral yang melahirkan krisis politik)....
Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane....sepanjang masih sangat mungkin krisis ini diatasi...

Tafsir Cak Nun ini adalah tafsir kontemporer yang sudah disesuaikan dengan kondisi sekarang, & dialamatkan untuk tokoh pemimpin bangsa atas kebobrokan moral yang sudah terjadi pada negara. Kelak, kita boleh saja menafsirkannya ke dalam situasi baru yang muncul kemudian.

Memang Satu tembang tidak habis ditafsirkan dengan seribu jilid buku, satu syair tidak cukup ditelaah dengan seribu bulan dan seribu orang namun yang terinti adalah bahwa lagu tersebut mempunyai makna yang begitu dalam dan bisa dipikir dengan nalar.
Tembang Lir-ilir dan Makna Religinya, Filosofi Tembang Lir Ilir, Makna Tembang Lir Ilir, Tembang Para Wali Songo, Mengurai Makna Tembang Ilir-ilir, Lir ilir, Tembang Para Wali Tanah Jawi

Artikel OM Kris Lainnya :

Home · About Us · Contact Us · Privacy Policy

Copyright © 2013- OM Kris Powered by Blogger